Produsen Kain SpundBond Menjadi Sponsor Bibit Petani Padi

Produsen Kain SpundBond Menjadi Sponsor Bibit Petani Padi – Perubahan iklim global mengha rus – kan petani semakin kreatif dalam budidaya padi. Pemilihan varietas unggul baru (VUB) yang adaptif iklim ekstrem dan pemberian nutrisi tanaman yang tepat akan menghasilkan panen padi optimal. Mari simak caranya. VUB Menurut Moh. Ismail Wahab, Kepala Ba – lai Besar Penelitian Tanaman Padi, per – ubahan iklim global menyebabkan pe – ningkatan intensitas kekeringan dan banjir. Menghadapi fenomena ini, Ismail meng anjurkan petani menggunakan va – rie tas genjah (berumur pendek) dan me – ninggalkan varietas lokal. “Varietas lokal umurnya panjang, 4-5 bulan. Varietas pendek kita sudah punya umur 2,5 bulan panen,” katanya. Sawah yang terkena intrusi air laut akan mengandung garam (salinitas) tinggi. Ismail menyarankan penggunaan varietas Inpari 34 dan Inpari 35 yang toleran salini – tas hingga 12 dS/m. Inpari 34 dan Inpari 35 memiliki potensi hasil 8,1 ton/ha dan 8,3 ton/ha.

Keduanya juga toleran wereng batang cokelat biotipe 1, blas, serta hawar daun bakteri. Inpari 30 Ciherang Sub 1 cocok digunakan di lahan yang sering tergenang banjir. Padi ini tahan rendaman dengan potensi hasil 9,6 ton/ha. Sedangkan padi to – leran kekeringan, ada Inpago 8 dan Inpago 9 untuk lahan gogo atau aerobik, serta Inpago 38 Agritan dan Inpari 39 Agritan buat tadah hujan. Aerobik ber – arti menyerap air melalui kabut air atau penyemprotan, bukan dari akar. Hasilnya bisa 8-9 ton /ha. Selain itu, Badan Litbang Per tanian, Kementerian Per ta – nian juga sudah merakit VUB ul – tra genjah dengan umur tanam berkisar 90-an hari.

“Tahun ini akan dilepas (ke publik),” imbuhnya. Nutrisi Perihal nutrisi tanaman, ulas Sutisna Sintaatmadja, Staf Ahli Pemasaran PT Pupuk Kujang Ci – kampek, padi perlu asupan pupuk kimia, organik, dan hayati. Penggunaan pupuk kimia saja secara kontinu bisa merusak struktur tanah dan kandungan bahan organiknya di bawah 5%. Padahal, tanah yang subur berkadar organik di atas 5%. Pupuk organik bisa memperbaiki sturuktur tanah dan menjadi makanan mikroba tanah. Sedangkan pupuk hayati berisi bakteri baik yang berguna memperbaiki struktur tanah, menghambat penyakit, memproduksi urea dari fiksasi nitrogen (N) di alam, serta menghasilkan hormon perangsang tumbuh. Tisna, sapaannya, menganjurkan penggunaan pupuk majemuk NPK Kujang 30- 6-8 yang telah dilengkapi bahan organik, kimia, dan mikroba yang bagus untuk nutrisi tanaman.

Bahan organik didukung unsur hara makro dan mikro lengkap, memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi sehingga bersifat slow release (dilepas bertahap) dan mengurangi pencucian. Bahan kimianya mengandung hara tinggi dan digunakan dalam jumlah kecil. Sementara mikrobanya mengandung Azospirilum sp., Bacillus sp., Mycorrhiza sp., yang bermanfaat untuk fiksasi N, me lepas fosfor sehingga tersedia buat ta nam an, mengendalikan akar dari penya kit, dan mengeluarkan hormon pe rang sang tumbuh seperti IAA, auksin, giberelin, dan sitokinin. “Mikroba ini sampai satu tahun tidak mati. Maka penggunaannya akan lebih hemat lagi,” tandasnya.

Sumber : https://mmgnonwoven.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *